Cianjur
- Korban jiwa akibat gempa bumi bermagnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat,
bertambah. Data terakhir menunjukkan jumlah korban tewas mencapai 321 orang.
"Hari ini
ditemukan 3 jenazah, dari jadi catatan kami berarti 3 ditemukan , itu 321
meninggal dunia," kata Kepala BNPB Suharyanto dalam jumpa pers, Minggu (27/11/2022).
Berikut beberapa fakta
terkait gempa:
1. Jumlah yang
meninggal 321
Korban tewas mencapai
321 orang. Hal itu didapat dari laporan BNPB.
2. Korban Hilang
BNPB mencatat masih ada
korban yang belum ditemukan. Sebanyak 11 korban hilang.
“Yang masih hilang ada
11 korban hilang,” imbuhnya.
3. Ribuan Orang
Mengungsi
Suharyanto juga
mengatakan saat ini ada 73 874 jiwa pasca gempa. Rinciannya, 33.713 pengungsi
laki-laki dan 40 pengungsi perempuan. “Ada penyandang disabilitas 92 orang,
perempuan 1.207 orang,” ujarnya
4. Tempat
Pengungsian
Satgas gabungan juga
berhasil mengidentifikasi titik-titik evakuasi. Katanya di sana ada 183
evakuasi dengan staf lebih dari 25 orang.
Seorang anak yang terluka dievakuasi oleh ayahnya ke tempat penampungan di Cianjur. Anak tersebut dievakuasi dengan cara digendong melewati puing-puing bangunan.
5. Bukan Bencana Nasional
Suharyanto mengatakan gempa bumi itu bukan bencana nasional, melainkan bencana daerah. Meski begitu, katanya bencana ini sangat masif dan berdampak besar. Suharyanto mengatakan, mulai Senin, semua kerja lapangan untuk kegiatan sehari-hari akan dilakukan oleh Bupati Cianjur. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan surat edaran dalam negeri tertanggal 16 Februari 2019.
Artinya secara bertahap, mulai besok senin, pengerjaan order lapangan, pelaksanaan kegiatan harian, akan kembali sesuai ketentuan. Ketentuannya, jika bencana daerah ada di surat edaran Menteri dalam negeri bulan Februari 2019, berdasarkan instruksi bencana daerah , bupati otomatis menjadi bupati. komandan satgas , dibantu oleh penjaga adalah komandan kodim dan kepala polisi katanya.
6. BNPB
mengunjungi pengungsi korban di kandang kambing
Suharyanto menanggapi isu pengungsi gempa Cianjur yang tinggal di kandang kambing. Dia membenarkan bahwa dia telah mengunjungi tempat kejadian. Penduduk desa Warungbatu, desa Cianjur dan Cianjur terpaksa mengungsi ke kandang kambing. Ini gambarnya.
“Kami juga menanggapi apa yang diberitakan oleh media, misalnya kemarin media melaporkan ada pengungsi yang mengungsi di kandang kambing, misalnya. Kami langsung datang ke sana,” kata Suharyanto.
Setelah mendatangi tempat tersebut, dia menjelaskan bahwa sejatinya tempat pengungsian itu memang lebih jauh lebih nyaman dari pada rumahnya yang terdampak gempa. Oleh sebab itu, dia pun telah mendirikan tenda yang layak kepada korban tersebut."Ternyata memang tempatnya itu, dengan rumahnya memang lebih nyaman begitu. Tapi kan kita orang timur, masa mengungsi di tempat kambing. Akhirnya kita bangun tenda di situ, di sebelahnya yang lebih bagus, lebih representatif," jelas dia.
Awalnya,
hal itu sempat ditentang oleh korban yang tak ingin pindah ke tenda pengungsian
yang telah didirikan oleh tim evakuasi. Akan tetapi, dia menyebut ada win-win
solution, dengan membiarkan korban itu tetap memasak di sekitar kandang
kambing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar