asalamu'alaikum wr wb
kalu kamu aga kesulitan mencari informasi atou mendownload game segala macamnya saya sudah menyediakan beberapa link yang tercantum di bawah ini:
tempat download film atou download filem
tempat download game pc atou download game all
tempat download lagu atou tempat download mp3
tempat download buku
tempat download apa aja
Ingat sob jamgan gunakan link ini dengan hal-hal yang kurang baik atou yang dapat merugikan diri sendiri/
wasalam..........sampai jumpa lagi
Sabtu, 24 November 2012
buat gadget primbon di blog
1.login ke blogger
2.rancangan-->tambah gadget
3klik
4.masukkan kode
<center>
<iframe marginheight="0" marginwidth="0" name="ramalan" src="http://www.primbon.com/primbon.htm" width="414" frameborder="no" height="200"></iframe>
</center>
<a href="http://www.blogger.com/rearrange?blogID=8629202135241103648&sectionId=ads&action=editWidget&widgetType=HTML&referrer=directory">
</a>
jdinya gini
Rabu, 21 November 2012
7 Permainan tradisional anak indonesia
1. Permainan Benteng
Adalah permainan yang dimainkan oleh dua
grup, masing - masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing - masing
grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau
pilar sebagai 'benteng'.
Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil
alih 'benteng' lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh
lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan
'menawan' seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan
siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dari waktu
terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing -
masing.
2. Congklak
Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan
berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis
cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala
digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.
Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan
mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah
biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak
terbuat dari kayu dan plastik, sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang,
biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik. Pada papan congklak terdapat
16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2
lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang
besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah
biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat
memilih lobang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lobang di sebelah
kanannya dan seterusnya. Bila biji habis di lobang kecil yang berisi biji
lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bisa
habis di lobang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lobang
kecil di sisinya. bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan
mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lobang
kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang
dapat dimabil (seluruh biji ada di lobang besar kedua pemain). Pemenangnya
adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
3. Dor Tap
Dor Tap merupakan permainan yang mirip dengan Petak Umpet namun
dimainkan oleh 2 kelompok. Kelompok yang lebih dulu berhasil menyebut nama
lawan yang bersembunyi dapat diartikan bahwa lawan tersebut terkena tembakan.
Permainan berakhir jika salah satu kelompok sudah habis tertembak.
4. Galah Asin
Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor
adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah
permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri
dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa
lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih
kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses
bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan
acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat
dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap
bagian biasanya diberi tanda dengan kapur.
Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini
terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis
batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis
batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang
juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis
batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas
vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk
keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan
ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu
berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
5. Gasing
Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan
berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang
ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan
mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan
ramalan nasib.
Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat
dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi
bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali
gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda
bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.
6. Kasti
Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola. Permainan
yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk
menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk
batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang
memenangkan permainan.
Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang akan
menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang
menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu
rubuh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka
kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu.
Kerjasama antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga
softball atau baseball.
7. Layang-layang
Permainan layang-layang, juga dikenali dengan nama wau merupakan
satu aktivititas menerbangkan layang-layang tersebut di udara. Pada musim
kemarau di Indonesia anak-anak selalu bermain layang-layang karena anginnya
besar.
Selasa, 20 November 2012
Ibu, Hari Ini Aku Berubah
Bel sekolah berbunyi. Erwan bergegas berkemas
dan berlari menemui ibunya. Ibunya sebagai guru kelas tiga SD N Nusa Indah,
sekolah Erwan, belum selesai mengadakan rapat dengan kepala sekolah yang
dijadwalkan akan selesai jam dua, atau satu jam setelah bel sekolah tersebut
berbunyi. Erwan yang mempunyai kebiasaan makan, terlihat gelisah merasakan
perutnya yang keroncongan. Sesaat Erwan menengok ke ruang rapat. Ibu Fitri,
wali kelas erwan juga teman guru ibu Erwan berkata, “ Sebentar ya, Nak,”
terdengar dari ruang rapat. Semua bapak dan ibu guru di ruang itu tertawa
melihat tingkah Erwan.
Erwan yang telah menduduki kelas enam SD ini
seharusnya lebih dewasa dan telah memikirkan Ujian Akhir Sekolah Bersetandar
Nasional (UASBN), bukan hanya memikirkan makan untuk kebutuha perutnya. Sembari
menunggu ibunya, Erwan pun berajak ke kantin, berharap ada makanan yang
bisa menenangkan perutnya yang terus bernyanyi. Akan tetapi kantin yang biasa
dia gunakan untuk makan sudah tutup. Di sana hanya terlihat kucing peliharaan
ibu kantin berbaring di atas kursi di kantin itu. Erwan yang putus asa mencari
makan siangnya, duduk bersama kucing dan terus menggumam.
Sesaat kemudian ibu Erwan Datang, Mustainah
yang sudah keluar dari ruang rapat menghampiri Erwan dikantin dan membawakannya
satu buah roti dan air mineral. Begitu lahabnya dia memakan roti itu. Perut
keroncongan seorang ibu, sudah terbayar dengan senyum Erwan yang telah
menghabiskan satu buah roti itu. Mustaimah mengajaknya pulang.
“Angkoooooooooot,” teriak Mustainahbersama
putranya, Erwan yang sedang menunggu angkot di halte depan depan sekolah.
“Buk, Aku laper nih,” seru Erwan yang sedang
naik angkot bersama ibuknya. Suami ibu Mustainah, supriyono yang bekerja
sebagai wiraswasta hari ini tidak bisa menjemput mereka. Keluh manja Si Erwan
yang merasa laparpun diabaikan ibu Mustainah . Hanya satu jawaban ibu
Mustainah, “Yang sabar, Nak!” jawab ibu itu dengan penuh kesabaran!
Malam telah tiba. Pak Supriyono pun pulang
dari kantornya. Belum sempat duduk maupun minum the hangat, Erwan pun minta
dibelikan nasi goreng. Ibu Mustainah membentak suaminya agar segera membelikan
nasi goreng sesuai permintaan Erwan. Bentakan ibu Mustaina pun penuh dengan
cacian, sakit untuk didengar. Semua itu ia lakukan untuk membahagiakan Erwan
anak tunggalnya. Begitulah selalu kehidupan keluarga Erwan.
Suatu pagi Erwan pun menangis. Dia lupa
mengerjakan PR matematika untuk hari ini. Beribu-ribu alasan keluar dari mulut
anak manja itu, agar ia tidak berangkat sekolah.
“Ayo nak berangkat! Lupa tidak mengerjakan PR tidak apa-apa.
Asalkan berangkat nanti ibuk bilangkan ke ibu Fitri, wali kamu!” ucap ibu itu
penuh rayu agar anak tersebut berangkat sekolah.
Pak Supriyono pun ikut merayu Erwan. Rayu Pak
Supriyono yang sedikit maksud mendidik, menjadi kemarahan ibu Mustainah yang
sangat memanjakan anak itu. Pagi ini pun serasa ada kapal pecah dirumah tangga
ini.
Pagi itu terulang kembali. Erwan menangis dan
merintih kesakitan dengan alasan sakit perut. Kenyataannya, dia takut dengan
pendalaman materi matematika. “Anakku saying, Kamu berangkat sekolah yah!
Supaya peringkat sekolah kita tidak turun karena tidak ada nilai kamu.”
pinta ibu Mustainah. Demikian pula pak supriyono ikut membujuk. Terlihat waktu
yang semakin siang, Erwan tidak berangkat sekolah. Aksi mogok sekolah seperti
ini sudah sering dilakukan Erwan, namun orang tua Erwan belum pernah bersikap
tegas mapun kasar kepadanya.
Erwan sejak kanak-kanak memang sudah
dimanjakan orang tuanya. Apapun yang di Minta Erwan selalu terpenuhi,
tanpa mengenal waktu, tempat dan juga cuaca. Sejak kanak-kanak dia memang
sering tidak berangkat sekolah. Kakak ipar ibu Mustainah adalah seorang yang
ditakuti Erwan. Tanpa dengan menangis, bujukan kaka ipar bu Mustainah selalu
diterima Erwan. Namun kakak ipar bu Mustainah tidak ingin melampaui kuasa
sebagai orang tua Erwan.
Dan saat Erwan selalu bertingkah seperti itu,
selau tercurah keluh kesah tercurah dari hati kedua orang tuanya.
“Tuhan, kenapa anakku sering, mogol sekolah?
Kenapa rayuanku selalu tumbang dengan tangis anakku ?” bu mustainah menjatuhkan
air mata, turut pula pak Supriyono yang berada di samping ibu Mustainah.
“Kenapa hamba tidak bisa tegas sebagaiman orang tua pada mestinya?” Kesediha
itu selau menghantui keluarga ini.
Ulangan Akhir semester pertama telah tiba.
Erwan yang duduk di bangku kelas enam harus menjalani satu minggu dengan
ulangan itu. “Nak, calon dokter harus belajar,” sebagai motivasi bu
Mustainah,”Katanya mau seperti dokter Hendra?” sesaat Erwan tersenyum melihat kedua
orang tua yang mendampingi Erwan belajar.” “Besok juga harus bisa masuk SMA
satu kayak kakak sepupu kamu, si Iyan.”seru pak Supriyono. “Ayo pak dokter
belajar” Erwan tersenyum, “Dokternya baru lapar, beliin ayam goreng, Pak!” ayah
Erwan langsung berangkat memenuhi permintaan Erwan.
Hari yang paling ditakutkan pun datang.
Ulangan Matematika dan Agama di depan mata. Ibu Mustainah yang sedang
menyiapkan sarapan pagi, mendengar tangisan Erwan yang sedang bangun tidur.
“Buuuuuk…….,” teriak Erwan sambil menangis.
“Aku sakit.” Bu Mustainah menghampirinya
“Sakit apa, Nak?” melihat Erwan yang terus
memegani perutnya.
“Sinih ibuk kasih minyak biar ga sakit
perutee.” Sembari Erwan yang terus menangis, Pak Supriyono datang menghampiri.
“Buk, dianget-angetin perutee, nanti kan terus
sembuh! Nanti juga harus berangkat, ada ulangan semesteran.” Kata pak
Supriyono.
”Aku sakit, Pak. Gak bisa berangkat sekolah.”
seru manja anak ini.
Saat itu pun juga bu Mustainah menelepon bu,
Fitri. “Selamat pagi bu Mustainah?” seru bu Fitri mengawali pembicaraannya.
Telepon pun disambungkan ke Erwan yang sedang menangis. “Calon dokter harus
sekolah kalo cuma sakit perut,” rayu bu Fitri. “Harus ikut semesteran kalo
sudah kelas enam.”
“Dengarkan bu Fitri, Nak!” kata bu Mustainah. Namun
Erwan bertambah menangis dan menangis.Seperti tiada lagi yang ditakutinya.
Saat-saat yang mendebarkan pun tiba. Rapat
pertimbangan nilai pun digelar. “Bu Fitri? Nilai Erwan kenapa tidak tuntas ini?
Nilai merah, gimana dengan ujiannya nanti?” ujar ibu sumarsih selaku kepala
sekolah SD N Nusa Indah.”Maaf bu, saya tidak sampe hati.” terdiam. “Semua bapak
ibu guru tercekam seketika memperhatikan keduanya berbicara. Sementara itu mata
Mustainah di sudut pojok meja rapat berkaca-kaca memikirkan nilai matematika
anaknya, yang Erwan ikuti separuh waktu itu.
Erwan yang sedang mengikuti classmeeting
dipanggil ke ruang kepala sekolah.”Maaf bu kepala, untuk apa saya dipanggil ke
sini?” sumarsi tercengan, tak bisa angkat bicara. “Ada nilai kamu dibawah KKM,”
sahut Fitri. “Kamu kerjakan ulanga matematika, karena kamu belum tuntas. “
kepala sekolah itu berbicara juga.
Liburan kali ini bukanlah waktu Erwan untuk
membesarkan perutnya. Erwan terketuk, akan suatu perjuangan mendapatkan nilai.
Bagi Erwan panggilan kepala sekolah itu adalah celuti untuknya terus belajar
dan belajar. Tak sempatpu Erwan melirik televise saat belajar, dan dia tetap
focus. Dia punmengikuti les diberbagai guru privatnya. Dia juga selalu
mengerjakan latihan soal-soal dengan buku-buku yang disarankan gurunya.
“Adhek baru apa?” terlihat Iyan, kakak sepupu
Erwan yang tersenyum, datang dan menghampiri dari rumah sebelah. “Menentukan
perbandingan dan sekala pada peta, kak.” “Wah, sekarang Erwan sudah rajin
sekali ya!” kata Iyan yang duduk disebelah Erwan yang sedang belajar.
Memang usaha Erwan tak begitu saja. Dia selalu
ikut berdoa waktu dini hari. Selalu hidup prihatin dalam
setiap langkahnya. Anjuran agama selalu ia kedepankan.
Latihan ujian dan latihan ujian ia jalani. Ia
selalu dipandu sepupunya Iyan dan Andro. Bersama keluarga yang lain, mereka
mengamati belajar Erwan. “Kak Andro? Planet dalam tata surya ada berapa?” tanya
Erwan penuh semangat.”Coba dicari dibuku!” jawabnya lugas. “Sembilan ya, Kak?”
masih terus membaca buku di depannya. “Emmmmmmm, sekarang bukan Sembilan lagi,
dek. Karena planet Pluto sudah tidak dianggap planet lagi.” (memotong
pembicaraan) jawab kakak Iyan yang perhatian ini. “Kuk tidak dianggap sebagai
planet lagi kenapa?” tannya Erwan penuh penasaran. “Karena orbit Pluto menerobos
planet Neptunus,” jawab Andro kembali memotong pembicaraan.
Waktu memang tidak bisa diajak kompromi lagi.
Ujian Akhir tinggal dua minggu lagi. Dan tidak ada pilihan lagi kecuali
menghadapinya dengan penuh semangat dan serius.
Seketika malam, Erwan terbangun mendengar ibu
dan ayahnya berdoa untuk keberhasilan ujiannya. Selagi dinginya malam, hati
Erwan tersentuh.Dia mengambil air dan ikut berdoa dengan orang tuanya.
Kemantapan dan keyakinan meraih kesuksesan dalam ujian akhir telah iya
dapatkan.
Dalam menjalani ujian,Erwan sangat
bersemangat. Dia yakin persiapan-persiapan yang ia lakukan sudah cukup. Dia
meminta doa kepada orang tua, keluarga, bapak dan ibu guru, teman dahabat dan
yang lainnya agar lebih percaya diri dalam menyelesaikan ujian akhir.
Akhir penantiannya selam enam tahun di
pendidikan Sekolah Dasar Nusa Indah telah selesai. Pengalaman buruknya kini
menyadarkannya, memberinya gambaran hidup, dan membalikan opini-oponi orang di
sekitarnya. Dia menjadi siswa luslusan terbaik di kota dan diterima di SMP yang
dia inginkan.
Langganan:
Postingan (Atom)